Jakarta, 5 September 2023 - Sebuah perbedaan pendapat mencolok muncul dalam narasi sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), salah satu partai politik yang memegang peran penting dalam dinamika politik Indonesia. Kedua figur penting dalam PKB, yakni Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin dan Yenny Wahid, mengungkapkan versi yang berbeda mengenai peristiwa yang dikenal sebagai "kudeta" terhadap pendiri partai tersebut, Gus Dur (Abdurrahman Wahid).
Perdebatan ini muncul ketika Cak Imin, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat PKB, mengklaim bahwa Gus Dur pernah melakukan upaya kudeta terhadap kepemimpinan partai tersebut selama pertemuan di Ciganjur, Jakarta Selatan pada tahun 2000. Menurut Cak Imin, Gus Dur mencoba untuk menggulingkannya dari jabatan Sekretaris Jenderal PKB saat itu.
Namun, Yenny Wahid, anak dari almarhum Gus Dur dan mantan Ketua Umum PKB, dengan tegas membantah klaim tersebut. Yenny Wahid menyatakan bahwa pernyataan Cak Imin adalah "pembantaian karakter" terhadap sosok Gus Dur dan bahwa tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut.
Perbedaan versi ini telah menjadi topik hangat dalam dunia politik Indonesia dan di kalangan pengamat politik. Sejumlah tokoh politik dan masyarakat telah memberikan komentar dan pendapat mereka terkait isu ini.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan oleh Gus Dur pada tahun 1998 dan menjadi salah satu partai Islam terkemuka di Indonesia. PKB juga merupakan anggota dari koalisi pemerintahan saat ini, yaitu Koalisi Indonesia Raya (KIR).
Perbedaan versi ini menyoroti kompleksitas dalam sejarah politik dan dinamika internal dalam partai politik. Ini juga mencerminkan bagaimana sejarah politik di Indonesia seringkali dipandang dari berbagai sudut pandang yang berbeda, tergantung pada pengalaman dan latar belakang pribadi masing-masing individu.
Pemeriksaan dan penelitian lebih lanjut dapat diperlukan untuk mengklarifikasi peristiwa sejarah ini. Namun, sementara itu, perdebatan ini menjadi contoh bagaimana narasi politik dan sejarah dapat memiliki banyak lapisan yang kompleks dan sulit dipahami sepenuhnya.