30 Januari 2024 BLORA JAWA TENGAH- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cabang Blora menyampaikan protes terkait penggunaan surat suara simulasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) yang memuat empat pasangan calon (paslon). Protes ini dilontarkan karena pada Pilpres sesungguhnya, hanya terdapat dua pasangan calon yang bertarung.
Ketua
DPC PDIP Blora, Siti Rahayu, menyampaikan kekecewaan dan kebingungan pihaknya
ketika mendapati bahwa surat suara simulasi yang digunakan dalam pelatihan
petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di Blora menyertakan
empat paslon. Menurutnya, hal tersebut bisa menimbulkan kebingungan di kalangan
pemilih pada hari pemungutan suara nanti.
"Sangat
disayangkan bahwa dalam surat suara simulasi ini terdapat empat paslon, padahal
sesuai aturan Pilpres 2024 hanya melibatkan dua paslon. Ini dapat menimbulkan
kebingungan dan kesalahpahaman di tengah masyarakat," ujar Siti Rahayu
dalam konferensi pers yang diselenggarakan di kantor DPC PDIP Blora.
PDIP
Blora menuntut klarifikasi dan perbaikan segera dari KPU (Komisi Pemilihan
Umum) terkait kesalahan ini. Mereka menekankan pentingnya menyelenggarakan
simulasi dengan sesuai dan akurat agar proses pemungutan suara berlangsung
lancar dan transparan.
Sementara
itu, KPU Blora meminta maaf atas kekhilafan tersebut dan menyatakan bahwa itu
adalah kesalahan teknis yang tidak disengaja. KPU berjanji akan segera
mengganti surat suara simulasi yang sesuai dengan pasangan calon yang
benar-benar akan bertarung dalam Pilpres 2024.
Kontroversi
ini menambah panjang daftar dinamika menjelang Pilpres 2024, yang diperkirakan
akan menjadi kontestasi sengit antara dua pasangan calon yang tengah bersiap
menghadapi ujian politik terbesar di negeri ini. Tetap pantau berita kami untuk
mendapatkan informasi terupdate seputar persiapan Pilpres 2024.