27 Januari 2024 Jakarta - Polemik antara elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas terkait anggapan 'korslet' yang menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Kedua pihak saling berebut klaim dan memberikan klarifikasi terkait isu tersebut.
Menurut
sumber terpercaya, konflik ini dimulai ketika sejumlah tokoh elit PKB
menyatakan adanya anggapan 'korslet' terhadap hubungan antara partai dan PBNU.
Mereka berpendapat bahwa pandangan ini dapat merugikan citra PKB di mata
publik. Sementara itu, beberapa tokoh di dalam PBNU menanggapi dengan keras
terhadap klaim tersebut, menegaskan bahwa tidak ada anggapan 'korslet' dalam
hubungan antara PBNU dan PKB.
Ketua
Umum PKB, Mochamad Romahurmuziy, dalam konferensi pers hari ini menegaskan
bahwa klaim 'korslet' tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan lebih
bersifat spekulatif. Ia menyatakan, "PKB selalu menjunjung tinggi hubungan
baik dengan PBNU. Klaim 'korslet' ini tidak sesuai dengan realitas yang terjadi
di lapangan. PKB dan PBNU selalu bekerja sama untuk kepentingan bangsa dan
umat."
Sementara
itu, KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, juga memberikan pernyataan tegas,
menyangkal adanya anggapan 'korslet' dalam hubungan antara PBNU dan PKB.
"Kita tidak boleh terjebak dalam isu yang tidak jelas sumbernya. Hubungan
antara PBNU dan PKB tetap kuat dan kokoh. Ini hanya upaya untuk menciptakan
perpecahan yang tidak diperlukan," ujar KH. Said Aqil Siradj.
Polemik
ini turut menjadi sorotan publik, dengan banyak pihak mengharapkan agar kedua
belah pihak dapat menyelesaikan perbedaan pandangan secara konstruktif tanpa
merugikan hubungan yang sudah terjalin baik selama ini. Publik juga menantikan
klarifikasi lebih lanjut dari PKB dan PBNU guna meredakan ketegangan yang
muncul akibat isu 'korslet' ini.