Jakarta, 6 Februari 2024 - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan tegas membantah isu yang beredar terkait dengannya terkait rencana penghapusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menyikapi kabar tersebut, Anies menyatakan bahwa tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak masuk akal dan tidak berdasar.
Pernyataan
ini muncul setelah beberapa media dan pihak yang tidak bertanggung jawab
menyebarluaskan kabar palsu yang menyebutkan bahwa Anies Baswedan akan
mengusulkan penghapusan BUMN. Dalam konferensi pers yang diadakan di kantor
gubernur, Anies menegaskan bahwa pernyataan tersebut sama sekali tidak benar
dan bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat.
"Isu
ini tidak lebih dari upaya untuk menciptakan kebingungan dan memperkeruh
suasana. Saya tegaskan, tidak ada rencana atau niatan dari pihak saya atau
pemerintah provinsi untuk menghapus BUMN. Sebaliknya, kami terus bekerja sama
dengan pemerintah pusat untuk memajukan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat," ujar Anies.
Anies
menambahkan bahwa fitnah semacam ini tidak hanya merugikan dirinya pribadi,
tetapi juga dapat berdampak negatif pada stabilitas ekonomi dan kepercayaan
investor. Ia mengajak semua pihak untuk bijak dalam menyikapi informasi dan
tidak mudah terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya.
Pernyataan
ini mendapat dukungan dari beberapa pihak, termasuk anggota legislatif dan
tokoh masyarakat yang menilai bahwa isu ini hanya bertujuan untuk menciptakan
kegaduhan dan mengalihkan perhatian dari isu-isu yang sebenarnya penting.
Sementara
itu, pihak kepolisian juga mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki dan
menindak tegas pelaku penyebaran berita palsu yang dapat meresahkan masyarakat.
Dalam konteks ini, Anies berharap agar masyarakat dapat lebih kritis dalam
menilai informasi yang beredar dan tidak terpancing oleh berita yang tidak
terverifikasi.