Seo Services

Buntut Panjang Bus Tak Layak Jalan Berujung Kecelakaan di Subang, Rombongan SMK Terdampak

 


Subang, 14 Mei 2024 - Kecelakaan tragis terjadi di Subang melibatkan bus yang membawa rombongan siswa SMK. Insiden ini menyoroti masalah serius terkait kelayakan jalan kendaraan umum, setelah bus yang digunakan untuk perjalanan wisata tersebut mengalami kecelakaan akibat kondisi kendaraan yang tidak layak jalan.


Kecelakaan terjadi pada Minggu pagi (12/5), saat bus yang mengangkut puluhan siswa dan guru dari sebuah SMK di Jakarta tengah dalam perjalanan pulang dari kunjungan edukasi di Bandung. Menurut laporan awal dari kepolisian, bus mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun di kawasan Ciater, Subang. Hal ini mengakibatkan bus kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terguling.


Akibat insiden ini, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk seorang guru pendamping, dan belasan lainnya mengalami luka-luka yang memerlukan perawatan medis intensif di rumah sakit setempat. Kepala Kepolisian Resor Subang, AKBP Agus Supriyadi, menyatakan bahwa investigasi awal menunjukkan bahwa bus tersebut tidak memenuhi standar kelayakan jalan dan telah berulang kali mendapatkan teguran terkait perawatan kendaraan.


“Bus ini seharusnya tidak diizinkan untuk beroperasi. Kami menemukan bahwa rem bus tidak berfungsi dengan baik dan beberapa komponen penting lainnya dalam kondisi buruk,” ujar AKBP Agus. Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian ini.


Kecelakaan ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan para orang tua siswa. Mereka menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan perusahaan otobus yang menyediakan layanan transportasi. Salah satu orang tua siswa, Budi Santoso, menyampaikan kekecewaannya. “Kami mempercayakan keselamatan anak-anak kami kepada pihak sekolah dan perusahaan transportasi. Kecelakaan ini seharusnya bisa dihindari jika standar keamanan dipatuhi,” ujarnya dengan emosi.


Menanggapi insiden tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dr. Rina Suryani, menyatakan turut berduka cita dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur penyewaan bus oleh sekolah-sekolah di wilayahnya. “Kami akan memastikan bahwa bus yang digunakan untuk kegiatan sekolah memenuhi standar keselamatan dan kelayakan jalan yang ketat. Keselamatan siswa adalah prioritas utama,” tegasnya.


Sementara itu, perusahaan otobus yang terlibat, PT Angkasa Jaya Transport, menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini dan siap memberikan kompensasi kepada keluarga korban. Manajer operasional perusahaan, Andi Wijaya, menyatakan, “Kami sangat menyesali insiden ini dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab kecelakaan serta memastikan kejadian serupa tidak terulang.”


Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya mematuhi standar keselamatan dalam transportasi umum. Pemerintah diharapkan dapat lebih ketat dalam mengawasi kelayakan kendaraan umum untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.